1. Pengertian Agama
a) Agama menurut bahasa:
Agama berasal dari bahasa
sansekerta. ”a” berarti tidak, ”gama” berarti kacau. Jadi artinya adalah tidak
kacau.
b) Menurut istilah:
Suatu kepercayaan akan adanya
yang agung diluar manusia, dan adanya kaidah yang mengatur hubungan manusia
dengan yang agung, dan hubungan manusia dengan alam yang lainnya.
2. Pendekatan2
a) Pendekatan Teologis Normatif
pendekatan
teologi dalam pemahaman keagamaan adalah pendekatan yang menekankan pada bentuk
forma atau simbol-simbol keagamaan yang masing-masing bentuk forma atau
simbol-simbol keagamaan tersebut mengklaim dirinya sebagai yang paling benar
sedangkan lainnya sebagai salah.
b) Pendekatan Antropologis
Pendekatan
antropologis dalam memahami agama dapat diartikan sebagai salah satu upaya
memahami agama dengan cara melihat wujud praktik keagamaan yang tumbuh dan
berkembang dalam masyarakat. Melalui pendekatan ini agama tampak akrab dan
dekat dengan masalah-masalah yang dihadapi manusia dan berupaya menjelaskan dan
memberikan jawabannya.
c)
Pendekatan Sosiologis
Sosiologi
adalah ilmu yang mempelajari hidup bersama dalam masyarakat dan menyelidiki
ikatan-ikatan antara manusia yang menguasai hidupnya itu
d)
Pendekatan Filosofis
Secara
harfiah, kata filsafat berasal dari kata philo yang berarti cinta kepada
kebenaran, ilmu dan hikmah. Selain itu, filsafat dapat pula berarti mencari
hakikat sesuatu, berusaha manutkan sebab dan akibat serta berusaha manafsirkan
pengalaman-pengalaman manusia
e)
Pendekatan
Historis
Sejarah
atau historis adalah suatu ilmu yang di dalamnya dibahas berbagai peristiwa
dengan memperhatikan unsur tempat, waktu, objek, latar belakang dan pelaku dari
peristiwa tersebut
f)
Pendekatan
Psikologi
Psikologi
atau ilmu jiwa adalah jiwa yang mempelajari jiwa seseorang melalui gejala
perilaku yang dapat diamatinya. Menurut Zakiah Daradjat, perilaku seseorang
yang tampak lahiriah terjadi karena dipengaruhi oleh keyakinan yang dianutnya.
Ilmu jiwa agama sebagaimana yang dikemukakan Zakiah Daradjat, tidak akan
mempersoalkan benar tidaknya suatu agama yang dianut seseorang, melainkan yang
dipentingkan adalah bagaimana keyakinan agama tersebut terlihat pengaruhnya
dalam perilaku penganutnya
3. Pengertian islam
a.)
Menurut bahasa:
Dari
segi kebahasaan Islam berasal dari bahasa Arab, yaitu dari kata salima
yang mengandung arti selamat, sentosa dan damai. Dan kata salima
selanjutnya diubah menjadi bentuk aslama yang berarti berserah diri
masuk dalam kedamaian
b.)
Menurut istilah
Dari
asal kata itu dibentuk kata aslama yang artinya memelihara dalam keadaan
selamat sentosa dan berarti pula menyerahkan diri, tunduk, patuh dan taat
4. Sumber2 ajaran islam
a.
Al-quran
Alquran
adalah firman Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw, dan dinilai ibadah
bagi yang membacanya
b.
Al-hadis
Al-Sunnah
adalah sesuatu yang berasal dari Nabi Muhammad dalam bentuk ucapan, perbuatan
dan persetujuan beliau yang berkaitan dengan hukum. Sebagai
sumber ajaran Islam kedua, setelah Alquran, Al-Sunnah memiliki fungsi yang pada
intinya sejalan dengan alquran. Keberadaan Al-Sunnah tidak dapat dilepaskan
dari adanya sebagian ayat Alquran :
1).
Yang bersifat global (garis besar) yang memerlukan perincian;
2).
Yang bersifat umum (menyeluruh) yang menghendaki pengecualian;
3).
Yang bersifat mutlak (tanpa batas) yang menghendaki pembatasan; dan ada pula
4).
Isyarat Alquran yang mengandung makna lebih dari satu (musytarak) yang
menghendaki penetapan makna yang akan dipakai dari dua makna tersebut; bahkan
terdapat sesuatu yang secara khusus tidak dijumpai keterangannya di dalam
Alquran yang selanjutnya diserahkan kepada hadis nabi.
Ingkar sunnah terdiri dari dua kata yaitu Ingkar
dan Sunnah. Ingkar, Menurut bahasa, artinya “menolak atau mengingkari”, berasal
darikata kerja, ankara-yunkiru.
Sedangkan Sunnah, menurut bahasa
mempunyai beberapa arti diantaranya adalah, “jalan yang dijalani, terpuji atau
tidak,” suatu tradisi yang sudah dibiasakan dinamai sunnah, meskipun tidak baik. Secara definitif Ingkar al-Sunnah
dapat ddiartikan sebagai suatu nama atau aliran atau suatu paham keagamaan
dalam masyarakat Islam yang menolak atau mengingkari Sunnah untuk dijadikan
sebagai sumber san dasar syari’at Islam.[1]
c.
Ijtihad
Pengerahan segala kemampuan untuk mengerjakan sesuatu yang sulit
Dari
definisi tersebut dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1.
Pelaku utihad adalah seorang ahli fiqih/hukum Islam (faqih), bukan yang lain.
2.
Yang ingin dicapai oleh ijtihad adalah hukum syar’i, yaitu hukum Islam yang
berhubungan dengan tingkah laku dan perbuatan orang-orang dewasa, bukan hukum
i’tiqadi atau hukum khuluqi,
3.
Status hukum syar’i yang dihasilkan oleh ijtihad adalah dhanni
5. Karakteristik ajaran islam
a. Agama
Agama
Islam mengakui adanya aturan Tuhan (Sunnah Allah) yang tidak akan berubah,
sehingga juga tidak mungkin dilawan atau diingkari. Karakteristik
agama Islam dalam visi keagamaannya bersifat toleran, pemaaf, tidak memaksakan
dan saling menghargai karena dalam pluralitas agama tersebut terdapat unsur
kesamaan yaitu pengabdian pada Tuhan.
b. Ibadah
Karakteristik
ajaran Islam selanjutnya dapat dikenal melalui konsepsinya dalam bidang ibadah.
Secara harfiah ibadah berarti bakti manusia kepada Allah Swt, karena didorong
dan dibangkitkan oleh akidah tauhid. Visi Islam tentang ibadah merupakan
sifat, jiwa, dan misi ajaran Islam itu sendiri yang sejalan dengan tugas
penciptaan manusia, sebagai makhluk yang hanya diperintahkan agar beribadah
kepada-Nya
c. Pendidikan
Islam
memaandang bahwa pendidikan adalah hak bagi setiap orang (education for all),
laki-laki atau perempuan dan berlangsung sepanjang hayat (long life
education).
d.
Sosial
Ajaran
Islam dalam bidang sosial ini termasuk yang paling menonjol karena seluruh
bidang ajaran Islam sebagaimana telah disebutkan di atas pada akhirnya ditujukan
untuk kesejahteraan manusia. Menurut penelitian yang
dilakukan Jalaluddin Rahmat, Islam ternyata agama yang menekankan urusan
muamalah lebih besar daripada urusan ibadah. Islam ternyata banyak
memperhatikan aspek kehidupan sosial daripada aspek kehidupan ritual
e.
Pekerjaan
Islam
memandang bahwa kerja sebagai ibadah kepada Allah Swt. Atas dasar ini maka
kerja yang dikehendaki Islam adalah kerja yang bermutu, terarah pada pengabdian
terhadap Allah Swt, dan kerja yang bermanfaat bagi orang lain.
Untuk
menghasilkan produk pekerjaan yang bermutu, Islam memandang kerja yang
dilakukan adalah kerja profesional, yaitu kerja yang didukung ilmu pengetahuan,
keahlian, pengalaman, kesungguhan dan sebagainya
f. Kesehatan
Ajaran
Islam tentang kesehatan berpedoman pada prinsip pencegahan lebih diutamakan
daripada penyembuhan. Berkenaan dengan konteks kesehatan ini ditemukan banyak
petunjuk kitab suci dan sunnah Nabi Muhammad Saw. yang pada dasarnya mengerah
pada upaya pencegahan diantaranya. Surat Al-Baqarah , 2:222) yang artinya : Sesungguhnya
Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan senang kepada orang-orang yang
membersihkan diri. Selain itu Surat Al-Mudatsir 74:4-5) yang artinya : Dan
bersihkanlah pakaianmu dan tinggalkanlah segala macam kekotoran.
g. Ilmu pengetahuan
Islam
juga telah tampil sebagai sebuah disiplin ilmu yaitu ilmu keislaman. Menurut
peratutan Menteri Agama Republik Indonesia Tahun 1985, bahwa yang termasuk
disiplin ilmu keislaman adalah Alquran/Tafsir, Hadis/Ilmu Hadis, Ilmu Kalam,
Filsafat, Tasawuf, Hukum Islam (Fiqih), Sejarah dan Kebudayaan Islam serat
Pendidikan Islam.
Islam
sebenarnya mempunyai aspek teologi, aspek ibadah, aspek moral, aspek
mistisisme, aspek filsafat, aspek sejarah, aspek kebudayaan dan sebagainya
6. Metode memahami islam menurut:
a. Ali sayriati :
ada berbagai cara dalam memahami Islam melalui
metode perbandingan, yaitu:
·
Mengenal Allah SWT dan membandingkan-Nya
dengan sesembahan agama lain,
·
Mempelajari kitab Al-Qur'an dan
membandingkannya dengan kitab-kitab ajaran agama lainnya,
·
Mempelajari kepribadian Rasulullah dan
membandingkannya dengan tokoh-tokoh besar pembaruan yang pernah hidup dalam
sejarah
·
Mempelajari
tokoh-tokoh Islam tekemuka dan membandingkannya dengan tokoh-tokoh utama agama
maupun aliran-aliran lain.
Selain menggunakan pendekatan perbandingan, ada cara lain dalam
memahami Islam, yaitu dengan menggunakan pendekatan aliran. Pemahaman dengan
pendekatan aliran menitik beratkan pada pemahaman Islam sebagai aliran
pemikiran yang membangkitkan kehidupan manusia perseorangan maupun masyarakat.
b.
Nazarudin
Razzaq
Untuk memahami Islam
secara benar, terdapat empat cara yang tepat menurut Nasruddin Razzak, yaitu
sebagai berikut:
1. Islam harus dipelajari
dari sumbernya yang asli, yaitu Alqur’an dan sunnah Rasul.
2. Islam harus dipelajari
secara integral atau secara keseluruhan.
3. Islam perlu dipelajari
dari kepustakaan yang ditulis oleh para ulama besar, kaum zu’ama, dan
sarjana Islam.
4. Islam hendaknya
dipelajari dari ketentuan normatif teologis dalam Alqur’an kemudian dihubungkan
dengan kenyataan historis, empiris dan sosologis.
7.
Perkembangan
kajian islam dalam bidang:
a.
Tafsir
Tafsir adalah penjelasan terhadap Kalamullah atau menjelaskan
lafadz-lafadz al-Qur’an dan pemahamannya.
·
Tahlili
Tahlili berarti
menjelaskan ayat-ayat al-Qur’an dengan meneliti aspeknya dan menyingkap seluruh
maksudnya, mulai dari uraian makna kosa kata, makna kalimat, maksud setiap
ungkapan, kaitan antar pemisah (munasabat), hingga sisi keterkaitan
antar pemisah itu (wajh al munasabat) dengan bantuan
latar belakang turunnya ayat (asbab al nuzul), riwayat-riwayat
yang berasal dari Nabi saw., Sahabat dan tabi’in.
·
Maudhu’i
Tafsir Maudlu’iy itu adalah tafsir yang menjelaskan beberapa ayat
Al-Qur’an mengenai sesuatu judul atau topik tertentu, dengan memperhatikan
urutan tertib turunnya masing-masing ayat, sesuai dengan sebab-sebab turunnya
yang dijelaskan dengan diperbandingkannya dengan keterangan ilmu pengetahuan
yang benar yang membahas judul atau topik yang sama, sehingga lebih mempermudah
dan menjelaskan suatu masalah
·
Bilmatsur
Tafsir Bil Ma’tsur adalah penafsiran ayat dengan ayat, penafsiran
dengan hadis Nabi SAW yang menjelaskan makna sebagai ayat yang dirasakan sulit dipahami
oleh para sahabat, atau penafsiran ayat dengan hasil ijtihad para sahabat atau
penafsiran ayat dengan ijtihad para tabi’in.
·
Bir ra’yi
Tafsir Bi Al-Ro’yi adalah penafsiran Al-Qur’an dengan ijtihad
terutama setelah seorang mufassir itu benar-benar mengetahui bahasa Arab, asbab
al-nuzul, nasikh mansukh dan hal-hal lain yang lazimnya diperlukan oleh seorang
mufassir.
b.
Ilmu
kalam
Ø Aliran2
·
Aliran Khawarij.
disebut
Khawarij adalah setiap orang yang keluar dari imam yang hak dan telah di
sepakati para jema’ah, baik ia keluar pada masa sahabat khulafaur rasyidin,
atau pada masa tabi’in secara baik-baik
·
Aliran Murji’ah
Aliran Murji’ah ini muncul sebagai reaksi atas sikapnya yang tidak
mau terlibat dalam upaya kafir mengkafirkan terhadap orang yang melakukan dosa
besar, sebagai mana hal itu dilakukan oleh aliran khawarij
·
Aliran Qadariyah
kepercayaan kedunya yang menyatakan bahwa manusia mampu mewujudkan
tindakan dan perbuatannya, dan tuhan tidak campur tangan dalam perbuatan
manusia ini, dan mereka menolak segala sesuatu terjadi karena qada dan qadar
Allah SWT.
·
Aliran Jabariyah
Jabariyah berarti menghilangkan perbuatan dari hamba secara hakikat
dan menyandarkan perbuatan tersebut kepada Allah
Ø Iman
Iman adalah tanggapan hati
(proses menanggapi) kemudian dinyatakan dalam lisan (proses pernyataan diri/sikap)
dan menjelma kedalam seluruh laku perbuatan.
Ø Syirik
Ø Kufur
Kufur ialah mengingkari Tauhid, Kenabian, Ma’ad, atau ragu terhadap
kejadiannya, atau mengingkari pesan dan hukum para nabi yang sudah diketahui
kedatangannya dari sisi Allah SWT
c.
Fiqih
Ø Imam2 mazhab
·
Mazhab
Syafi'i ,
·
Mazhab
Hanafi ialah salah satu mazhab fiqh dalam Islam Sunni
·
Mazhab
maliki
·
Mazhab
hambali
d.
Tasawuf
Ø Kajian tokoh
·
Alghazali
·
Rabiah
·
Al hallaj
8.
Sejarah islam
Ø Periode sejarah islam
1. Periode
klasik (650-1250 M), merupakan zaman kemajuan. Periode ini dibagi menjadi 2
bagian, Fase ekspansi, integrasi, dan puncak kemajuan, terjadi kira-kira tahun
650-1000 M. dan Fase disintegrasi, terjadi kira-kira pada tahun 1000-1250 M.
2. Peride pertengahan (1250-1800 M), terdiri lagi
atas dua fase, yaitu Fase kemunduran (1250-1500 M), dan Fase tiga kerajaan
besar (1500-1800 M), yang mengalami Zaman kemajuan pada tahun 1500-1700 M dan
zaman kemunduran 1700-1800 M.(turki usmani dll)
3. Periode modern (1800-sekarang), merupakan
periode kebangkitan umat islam. Pemikiran Islam pada zaman inilah disebut
pemikiran modern Islam atau pemikiran modern dalam Islam. Pembahasan berikit
ini akan menjelaskan perkembangan Islam pada masa pertengahan (muhammadiah &
NU)
Masa-masa awal Islam masuk kedalam periode
klasik yang diawali dari proses turunnya wahyu, masa kenabian, masa khulafaurrasyidin,
masa Dinasti Bani Umayyah, dan masa Dinasni Bani Abbas. Berdasarkan itulah
kebanyakan para sejarawan Indonesia membagi periodeisasi sejarah Islam dengan
pembabakan: Masa Nabi, Masa Khafilah yang Empat, masa Dinasti Bani Umayyah dan
masa Dinasti Bani Abbas.
[1]
Prof. Dr. H. M. Noor Sulaiman PL, Antologi Ilmu Hadits, Cet. I, Penerbit. Gaung Persada Press, Jakarta, 2008, hlm. 200.