Minggu, 08 Maret 2015

Ini Bunda, Tugas Perkembangan Anak yang Dituntaskan oleh Bermain



Tugas perkembangan merupakan suatu tugas yang muncul dalam suatu periode tertentu dalam tiap kehidupan individu. Tugas tersebut harus diselesaikan oleh individu tersebut, sebab tugas perkembangan ini akan mempengaruhi pencapaian perkembangan pada masa perkembangan berikutnya. Pada anak usia dini ada beberapa tugas perkembangan yang harus dituntaskan oleh anak. diantaranya adalah;
a.       Menjadi pribadi yang mandiri
Menjadi pribadi yang mandiri adalah salah satu tugas perkembangan yang harus dilewati anak. Melalui bermain anak akan menjadi pribadi yang mandiri, sebab ketika bermain anak akan menemukan masalah yang menuntut anak untuk menyelesaikannya sendiri. Anak akan menggunakan instingnya untuk menemukan jalan keluarnya sendiri.
b.      Belajar berbagi dan menerima kasih sayang
Pada prosesnya, bermain dengan anak-anak lain akan membuat anak belajar untuk membagi mainannya dengan orang lain, membuat anak belajar sabar menunggu gilirannya untuk bermain dan membuat anak merasakan kasih sayang dari lingkungannya.
c.       Belajar mengguasai motorik kasar dan motorik halus
Motorik kasar adalah bagian dari aktivitas motorik yang mencakup keterampilan otot-otot besar, misalnya merangkak, tengkurap, mengangkat leher dan duduk. Sedangkan motorik halus halus adalah bagian dari aktivitas motorik yang melibatkan gerak otot-otot kecil, seperti mengambil benda kecil dengan ibu jari dan telunjuk, menggambar dan menulis. Ketika bermain, anak belajar mengkoordinasikan otot-otot yang ada pada tubuhnya, baik otot kasar maupun otot halus. Ini akan bermanfaat untuk melatih anak memegang pinsil ketika akan menulis nanti.
d.      Belajar mengenal benda sekitar dan menambah perbendaharaan kata anak
Melalui bermain, anak akan banyak menemukan hal dan benda baru disekitarnya dan mengingatnya. Juga pada saat berinteraksi dengan temannya akan menuntut anak belajar berkomunikasi dan akan mengingat tiap kosa kata baru yang ia temui.
e.       Menjadi pribadi yang bertangggung jawab
Anak akan menjadi pribadi yang bertanggung jawab sejalan dengan bimbingan orang tua, Selain itu bermain memiliki peranan dalam mengajarkan anak untuk menjadi pribadi yang bertanggung jawab. Anak akan penasaran menyelesaikan permainan yang telah ia mulai, dan ini adalah awal dari rasa bertanggung jawab yang muncul pada anak usia dini.
f.       Menambah wawasan anak
Anak adalah professor cilik yang selalu berfikir dan selalu menemukan hal baru sesuai dengan imajinasinya. Setiap kali ia bermain, otak anak terus bekerja dan berfikir mengimajinasikan hal-hal yang tak bisa diduga oleh orang dewasa. Anak akan selalu penasaran dengan hal yang tidak bisa ia pecahkan dan akan mencari tau jawabannya melalui ekperimen sendiri dan bahkan menanyakan kepada orang yang ada di sekitarnya. Oleh karena itu selalu dukung imajinasi anak dan selalu sabar untuk menjawab pertanyaan yang dilontarkan anak.
Maka bunda, biarkan anak anda bereksplorasi pada moment bermainnya melihat bermain sangat menunjang perkembangan dan pertumbuhan anak. Setiap saat bermain akan memberikan manfaat tak ternilai dimasa yang mendatang pada anak. Dukungan dan bimbingan orang tua sangat dibutuhkan guna mendukung tiap tahapan dan tugas-tugas perkembangan anak.

Minggu, 01 Maret 2015

BERMAIN di ERA MULTIMEDIA



Generasi sekarang hidup di zaman multimedia yang mana pengaruh baik dan buruk yang di lihat maupun didengar begitu mudah diterima tampa dicerna dan disaring oleh anak. Ini menjadi problema yang sering dihadapi para orang tua dan menjadi permasalahan yang global. Dalam menghadapi kemajuan teknologi ini, orang tua hanya perlu membentengi anak mereka sedini mungkin. Karna pengaruh dari luar lebih efektif bila anak sendiri yang memilah baik buruknya. Membentengi anak sedini mungkin akan memberikan pengaruh dalam jangka panjang, hal ini bisa diselipkan baik melalui kegiatan bermain anak maupun melalui pendidikan yang diterapkan oleh keluarga anak.
Pada dasarnya bermain merupakan kebutuhan mutlak pada setiap anak, namun agar kegiatan bermain menjadi bermanfaat, guru maupun orang tua harus kreatif dalam menciptakan permainan yang edukatif lagi bermanfaat pada anak. Sehingga ketika bermain anak mendapatkan kepuasan bermainnya disamping juga orang tua bisa menanamkan nilai moral agama. Kepolosan anak membuat mereka mudah meniru dan mengingat apa yang ia lihat, maka orang tua dituntut untuk selektif dalam memilihkan tontonan serta menjaga anak dari pengaruh lingkungan yang buruk.
Keluarga merupakan sumber pembelajaran utama anak usia dini, anak hidup dan banyak belajar dari aktifitas dan rutinitas harian keluarganya. Tontonan ibunya yang tidak bermoral akan memberikan pesan yang salah kepada anak. Begitu juga dengan game yang dimainkan oleh kakaknya yang mengandung kekerasan akan menyatu dalam dengan memori anak yang suatu saat akan keluar secara alamiahnya. Maka disinilah peran keluarga dalam menfilter pesan moral yang diterima anak.  
Banyak cara untuk mengalihkan bermainnya anak dari zaman multimedia ini, salah satunya adalah biarkan anak bermain dengan teman seusianya. Selain anak bisa belajar bersosialisai, berbagi dan menambah perbendaharaan katanya, bermain dengan teman seusianya akan menumbuhkan rasa percaya diri anak. Tontonan anak juga harus menjadi perhatian dari orang tua agar anak-anak tidak melihat gambaran dunia yang salah. Dan terakhir, memilih alat permainan yang edukatif, ini bertujuan untuk menghindari anak bermain dengan Gadget yang bisa merusak moral anak. Karna saat usia dini merupakan saat dimana anak menerima apapun informasi yang ia terima, maka menjaga moral anak sedini mungkin akan menciptakan generasi yang berbudi pekerti nantinya.